Lemak sering kali dituding sebagai "biang keladi"  obesitas serta  berbagai jenis penyakit berbahaya lainnya. Akibatnya,  kian hari kian  banyak saja perempuan yang menyingkirkan lemak dari menu  sehari-hari.  Padahal, beberapa di antara pernyataan buruk tentang lemak  itu hanyalah  mitos yang menyesatkan.
Mitos 1: Jangan Minum  Susu kalau Mau Kurus
Tubuh  kita membutuhkan protein, vitamin (A  dan D), mineral, dan suplai  energi yang terkandung di dalam susu. Susu  juga amat baik karena  kandungan kalsium yang tinggi (116-290 mg kalsium  per 100 gram susu).  Kekurangan kalsium akan membuat Anda rentan  terserang osteoporosis dan  kekurangan produksi hormon yang bisa membantu  mengurai lemak di dalam  tubuh.
Tip: Minumlah susu 1-2 kali  sehari. Perempuan berusia di  bawah 30 tahun masih boleh mengonsumsi susu  full cream. Susu low fat  ataupun nonfat adalah pilihan terbaik bagi  yang usianya di atas 30  tahun.
Mitos 2: Avokad adalah Jenis  "Buah Terlarang"
Lemak  di dalam avokad adalah asam lemak omega-9,  jenis lemak baik yang  justru mampu menekan kadar kolesterol jahal  (LDL). Avokad juga kaya  serat sehingga bisa menyerap kelebihan LDL dan  membuangnya bersama  sisa-sisa pembakaran. Avokad pun kaya kalium yang  berkhasiat  menstabilkan debar jantung dan tekanan darah serta memelihara  kesehatan  sistem saraf. Juga kaya vitamin E dan B yang penting untuk  menjaga  kesehatan kulit, mencegah penuaan dini, dan memperkuat imunitas  tubuh.
Tip:  Santap avokad tanpa tambahan dressing, seperti susu,  cokelat, ataupun  gula. Avokad juga lezat dinikmati sebagai pengganti  mentega atau butter  untuk melapisi roti.
Mitos 3: Mentega  Lebih Baik daripada Minyak Goreng
Mentega  terbuat dari krim susu  sehingga kandungan kolesterol di dalamnya  justru lebih tinggi  dibandingkan minyak goreng. Terlebih, minyak goreng  yang terbuat dari  bahan nabati, seperti minyak zaitun, minyak kanola,  atau minyak wijen.  Meski minyak goreng nabati mengandung lebih banyak  lemak dibandingkan  mentega, sebagian besar kandungan lemak yang  terdapat di dalamnya  tergolong lemak "baik" yang mudah diuraikan tubuh.
Tip:  Hindari  memproses makanan dengan cara digoreng dan pilihlah makanan  yang  direbus, dikukus, atau ditumis. Jika terpaksa mesti menggoreng,  pilihlah  jenis minyak nabati.
Mitos 4: Banyak-banyak Makan Telur Itu  Aman
Memang  banyak olahragawan yang makan telur banyak-banyak  demi mendapatkan  tubuh berotot. Tapi, mereka punya panduan diet yang  membatasi jumlah  konsumsi telur dan mengimbanginya dengan asupan nutrisi  lain. Telur  memang mengandung banyak zat gizi, seperti vitamin  B-kompleks, asam  amino esensial, seperti mineral (besi, fosfor, dan  kalsium). Namun,  selain kaya gizi, kandungan kolesterol di dalam kuning  telur amat  tinggi sehingga konsumsinya harus dibatasi.

Tip:   Batasi makan telur menjadi 2 butir per minggu. Bersama telur,   konsumsilah sayur-sayuran yang kaya vitamin A, D, E, dan K, seperti   wortel dan tauge, untuk membantu melarutkan lemak.
Mitos 5:  Pantang Makan Daging Bikin Tubuh Langsing
Daging  adalah bahan  pangan yang kaya protein serta asam amino esensial yang  penting bagi  tubuh. Di dalam daging ikan terkandung asam lemak omega-3  yang berguna  mencegah penyakit jantung serta omega-6 yang mampu  meningkatkan  pembakaran energi dalam tubuh, mengatasi retensi  (penarikan air dalam  tubuh) dan penyakit jantung koroner.
Tip:  Perbanyak konsumsi ikan  dibandingkan daging sapi dan ayam. Buang kulit  dan bagian yang  berlemak. Jika ingin menyantap steak, hindari steak  prime rib atau  T-bone yang banyak lemak.
Mitos 6: Doyan Es Krim Bikin Badan  Melar
Es  krim yang berbahan dasar susu memang mengandung lemak  dan kolesterol  dalam jumlah bervariasi. Tetapi, jangan lupa, di dalam  setiap jenis  makanan terdapat zat gizi yang baik dan buruk bagi tubuh.  Selain lemak  dan kolesterol, es krim juga mengandung banyak sekali  mineral (kalsium,  magnesium, natrium, kalium, besi, seng, dan iodium),  protein, serta  vitamin A, B, D, dan E. Kalsium malah mampu meningkatkan  produksi  hormon yang bertugas menguraikan lemak dalam tubuh.
Tip:  Pilih  es krim rendah lemak, sorbet, ataupun gelato. Lebih baik lagi,   nikmatilah es krim dengan dicampur beraneka macam potongan buah.
Mitos  7: Kacang-kacangan adalah Camilan yang Menggemukkan
Penelitian   di Purdue University menyatakan, menyantap kacang-kacangan bisa   mendatangkan rasa kenyang lebih lama dibandingkan camilan diet, seperti   biskuit beras dalam jumlah sama. Lemak dalam kacang adalah omega-9,   lemak "baik" yang mampu menurunkan level LDL. Kacang almon, hazelnut,   dan walnut mengandung asam amino arginine yang mampu memperlebar   pembuluh darah arteri dan menurunkan tekanan darah.
Tip: Menurut   penelitian, mengemil kacang 5 kali seminggu masing-masing 1 bungkus   kecil dapat menurunkan risiko serangan jantung sebesar 25-39 persen.   Tapi, konsumsi kacang yang dipanggang, jangan yang digoreng.















 
 











 
0 komentar:
Posting Komentar